Rabu, 21 Oktober 2015

MAKALAH HAKIKAT METODE METODE PENELITIAN

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dimasyaratkan mengharuskan adanya penelitian. Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan akan diragukan kebenarannya. Sehingga sebuah penelitian akan menjadi tolok ukur seberapa besar kegunaan penelitian dan peran penelitian dalam pengembangan ilmu.
Kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan- pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan cara menemukan fakta- fakta dan memberikan penafsiran yang benar. Tetapi  penelitian akan menjadi lebih dinamis apabila dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk memperbaharui kesimpulan yang telah ditemukan. Tanpa adanya penelitian itu ilmu pengetahuan akan berhenti dan menjadi tidak valid, bahkan akan surut kebelakang.
Selain itu peneilitian yang baik sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang asal-asalan. Namun harus memenuhi aturan yang sudah ditentukan yakni dengan menyertakan metode-metode yang sesuai dengan objek yang akan diteliti sehingga akan menghasilkan data-data yang sesuai pula.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pokok permasalahan yang akan dibahas adalah metode-metode penelitian dan hakikatnya.

C.    TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah dengan judul Hakikat Metode Penelitian yakni sebagai berikut:
1.      Sebagai  persyaratan untuk mengikuti diskusi mata kuliah Metodologi Penelitian Dakwah.
2.      Agar kita mengetahui apa hakikat dari metode penelitian dan apa saja yang ada didalamnya.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN PENELITIAN
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris research, re berarti kembali dan search mencari. Dengan demikian research berarti mencari kembali. Pada hakikatnya peneltian adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah[1]. Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan karena seni dan ilmiah maka penelitian akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomudasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Sedangkan menurut Kerlinger (1986), penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan[2].
Tentang istilah penelitian ada banyak pula para ahli lain yang mengemukakan pendapatnya, seperti:
1.      David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta[3].
2.      J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis[4].
3.      Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
2.      Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
3.      Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
4.      Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.  Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan untuk mendapakan fakta-fakta baru atau mengembangkan fakta-fakta yang sudah ada dengan sangat sistematis.

B.     TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian secara umum ialah:
1.      Untuk memperoleh informasi baru
Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek penelitinya. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.
2.      Untuk mengembangkan dan menjelaskan
Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang di dukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut dengan hipotesis penelitian.
3.      Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan
Penelitian dapat menerangkan keterkaitan variabel yang ada. Dapat memprediksi apa yang terjadi diantara variabel dan bahkan mengontrol peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat[5].
Tujuan penelitian secara khusus adalah:



1.      Mendeskripsikan fenomena
Tujuan penelitian yaitu memperoleh pengeahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yaitu: nama, klasifikasi, sifat, ciri-ciri khasnya dari fenomena tersebut.
2.      Menjelaskan hubungan
Peneltian berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena  terutama hubungan sebab akibat
3.      Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penjelaskan hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang berlaku bagi fenomena yang ada pada saat sekarang maupun yang akan terjadi dan bisa juga untuk menguji kebenaran yang telah ada.
4.      Mengendalikan fenomena
Penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang membahayakan kehidupan manusia seperti kebakaran, banjir dan berbagai macam penyakit[6].
           
C.    MANFAAT YANG DIDAPAT DARI PENELITIAN
Manfaat dari suatu penelitian adala sebagai berikut:
1.      Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru, pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori yang telah usang.
2.      Sebagai cara untuk pengembangan teknologi.
3.      Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan program pembangunan.
4.      Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan.
5.      Menemukan sesuatu yang baru
Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan.
6.      Menemukan permasalahan penelitian
            Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti[7].

D.    PENGERTIAN METODE
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’. Meta berarti dari atau sudah  dan hodos berarti perjalanan. Dari kedua isilah tersebut metode dapat didefinisikan sebagai “setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir “.
Sedangkan menurut para ahli metode adalah:
1.      Drs. Agus M. Hardjana
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak- masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah–langkah tertentu guna untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
2.      Wiradi
Metode adalah seperangkat langkah ( apa yang harus dikerjakan ) yang telah tersusun secara sistematis ( urutannya logis )
3.      Nasir (1988 :51)
Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
4.      Rosdy Ruslan (2003 : 24)
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawanban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
5.      Kamus Bahasa Indonesia
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
6.      Departemen Sosial RI
Metode adalah cara yang teratur untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah segala sesuatu menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.




E.     METODE PENELITIAN
1.      Pendekatan Kualitatif
a.       Metode Etnografis
Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan.

b.      Metode Historis
Historis atau sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu[8].
Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “
c.       Metode Fenomenologis
Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan orang lain.

d.      Metode Studi Kasus
Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antaralain[9]:
1.      Sulit dibuat inferensi kepada populasi.
2.      Mudah dipengaruhi pandangan subjektif.
Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:
1.      Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan.
2.      Mendukung studi-studi besar dikemudian hari.
3.      Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi.

e.       Metode Teori Dasar
Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:
1.      Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris.
2.      Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki lapangan.
3.      Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil.
4.      Peneliti harus melakukan ekplorasi.
5.      Peneliti harus mampu melakukan inspeksi.
6.      Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan hipotesis barunya.

f.       Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pasca modern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin, dan lain-lain. Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pasca modern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.      Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.
2.      Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus.

2.      Pendekatan Kuantitatif.
a.       Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
1.      Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.
2.      Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3.      Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama.
Syarat penelitian deskriptif:
1.      Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
2.      Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.
3.      Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable.
Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau.

b.      Metode Komparatif
Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.
c.       Metode Korelasional
Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai berikut:
1.      Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain cenderung turun.
2.      Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.
3.      Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara keduanya.
4.      Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.
Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:
1.      Mengukur hubungan antar variable.
2.      Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas.
3.      Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.
d.      Metode Survey
Metode survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Metode penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden[10].
Metode penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu:
1.      mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.
2.      mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
3.      menetukan hubungan sesuatu yang hidup  di antara kejadian   spesifik[11].
Secara sederhana metode penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.

e.       Metode Ekpos Fakto
Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.

f.       Metode Tindakan
Metode tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.
Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara- cara untuk melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan- tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data- data sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.

F.     HAKIKAT METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan (eksperimen, generalisasi, dan verifikasi) juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya.
Metode penelitian berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum, rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Dalam melakukan penelitian ilmiah biasanya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok- pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui langkah- langkah yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah atau meyakinkan), singkatnya adalah metode penelitian yang baik dan sesuai. Ketika metode penelitian digunakan pada data yang sesuai maka akan ada dua kriteria dalam penelitian ilmiah untuk menentukan kadar tinggi atau rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian sehingga dapat tercapai pengetahuan yang mutlak atau logis.
1.      Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
2.      Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabiladata yang sama ditemukan di tempat atau waktu yang berbeda.
Kemudian secara umum ada 5 karateristik agar suatu penelitian dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah, antara lain adalah :

1.      Sistematik
Artinya  suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar,mulai dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2.      Logis
Artinya suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3.      Empirik
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
1)      Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
2)      Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
3)      Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).

4.      Objektif
Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.

5.      Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Beberapa sifat atau ciri dari penelitian ilmiah
1.      Purposiveness, Fokus tujuan yang jelas.
2.      Rigor, Memiliki dasar teori dan desain metodeologi yang baik.
3.      Testibility, Prosedur pengujian hipotesis jelas.
4.      Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis.
5.      Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual :tidak subjektif adan emosional.
6.      Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna.
7.      Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.
8.      Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode.
Dengan adanya penelitian yang merupakan suatu penyelidikan terorganisir, kemudian disandingkan dengan sifat ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang sistematis sehingga muncul suatu kesimpulan yang dirumuskan setelah semua data terkumpul dan valid sesuai dengan sistematika sampai dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Sehingga dengan penelitian yang diteliti dan menghasilkan sebuah kesimpulan maka hasrat keingintahuan seseorang akan terjawab karena telah mendapatkan fakta yang sesuai dengan penelitia tersebut.
G.    MANFAAT METODE PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah[12]:
1. Mengetahui arti pentingnya penelitian
2. Menilai hasil-hasil penelitian
3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif
4. Dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research.












[1] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm 26.
[2] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hlm 3.
[3] Cholid Narbuko,  H. Abu Achmadi, Metodologi penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm 1.
[4] Ibid.
[5]Ibid, Sukardi, hlm 4.

[6] Ibid, Moh. Kasiram, hlm 30.
[7] Ibid, Sukardi, hlm 8.
[8] Hasan, Iqbal, ”Metodologi Penelitian dan Aplikasinya “, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 hal.22.
[9] Nazir, Muhammad, ” Metode Penelitian “, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003 hal.57.
[10] Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal. 143.
[11] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 195.
[12] Hasan, Iqbal, Loc. Cit., hal 25.

0 komentar:

Posting Komentar